Nah, sebelum mengetahui bagaimana peran jamur dalam menjaga berat badan dan mencegah infeksi virus HIV, ada baiknya kita mengetahui jenis-jenis jamur yang sehat untuk dikonsumsi.
Jamur Kancing atau Champignon
Jamur kancing (Agaricus bisporus) atau champignon merupakan jamur pangan berbentuk seperti kancing , berwarna putih bersih, krem, atau coklat muda. Dalam bahasa Inggris disebut dengan table mushroom, white mushroom, common mushroom atau cultivated mushroom. Biasanya digunakan untuk bahan tambahan membuat pizza, omelet, dan sebagainya.
Jamur Shiitake
Shiitake disebut juga, Chinese Black Mushroom, Jamur jenis ini sudah dikenal sebagai jamur pangan sejak 2000 tahun silam, terutama di kawasan Asia.
Meski pernah diproduksi massal secara industri pada tahun 1940 an, namun sejatinya jamur shiitake sudah dibudidayakan secara tradisional sejak tahun 900 an di Cina.
Jamur Tiram
Jamur tiram/ shimeji dikenal pula dengan nama populer Oyster Mushroom dan nama latin Pleurotus ostreatus. Tangkai tudungnya menyerupai cangkang tiram dengan bagian tengah agak cekung dan berwarna putih hingga krem. Budidaya jamur ini tergolong sederhana dan sangat mudah didapatkan di sekitar kita.
Jamur Merang
Jamur ini paling banyak dibudidayakan di Asia Timur dan Asia Tenggara yang beriklim tropis atau subtropis. Jamur merang telah lama dibudidayakan sebagai bahan pangan karena tumbuhan ini termasuk golongan jamur yang paling enak rasanya dan mempunyai tekstur yang baik.
Jamur Kuping
Jamur kuping terdiri dari 3 jenis yaitu, jamur kuping putih (Tremella fuciformis), jamur kuping hitam (Auricularia polytricha) dan jamur kuping merah (Auricularia auricula-judae). Masyarakat tradisional bisa dengan mudah mendapatkan jamur ini dari alam yang biasanya tumbuh pada batang-batang pohon yang sudah lapuk.
Jamur Enokitake
Jamur yang satu ini cukup jarang ditemui di Indonesia karena hanya tumbuh dengan baik di suhu dingin. Jamur yang memiliki nama latin Flammulina velutipes ini tumbuh di alam bebas pada suhu udara rendah mulai musim gugur hingga awal musim semi.
Kandungan Nutrisi Jamur
Tidak hanya jenisnya yang beragam, jamur juga mengandung berbagai nutrisi penting yang dibutuhkan tubuh, seperti:
Protein
Jamur memiliki kandungan protein sebesar 2,2 gram dalam tiap 100 gram jamur rebus atau memasok 4% kebutuhan protein dalam tubuh Anda.
Serat
Sebagai makanan yang masuk dalam kategori sayuran, jamur tentu juga kaya serat. Dalam tiap 100 gram jamur rebus, terdapat 2,2 gram serat atau sekitar 9% dari kebutuhan serat harian Anda.
Vitamin C
Tiap 100 gram jamur rebus akan memasok 4 mg vitamin C (7% kebutuhan vitamin C harian). Vitamin ini sangat dibutuhkan untuk memelihara dan memperbaiki sel-sel tubuh, juga mendukung penyembuhan luka.
Vitamin D
Vitamin D yang terkandung dalam 100 gram 100 gram jamur rebus mencapai 21 IU atau sekitar 5% dari kebutuhan tubuh. Vitamin D ini membantu penyerapan kalsium di usus, di mana keduanya diperlukan untuk pertumbuhan tulang yang sehat.
Riboflavin
Sebanyak 0,3 mg riboflavin terkandung dalam 100 gram jamur rebus. Ini berarti dapat memasok 18% kebutuhan riboflavin atau vitamin B12 tubuh Anda. Vitamin ini sangat penting bagi pembentukan sel darah merah, antibodi, pernafasan sel dan sebagainya.
Niacin
Niacin atau vitamin B3 memiliki banyak fungsi dalam menghasilkan energi dalam sel serta penting untuk sistem saraf dan otak Anda. Mengkonsumsi 100 gram jamur rebus akan memasok 4,5 mg niacin dalam tubuh Anda atau mencukupi 22% kebutuhan niacin Anda.
Folat
Folat merupakan nutrisi yang penting untuk sintesa sel baru, sehingga ibu hamil sangat perlu mencukupi folat dalam tubuhnya untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangan janin. Dan tiap 100 gram jamur rebus mengandung 18 mcg folat atau memenuhi 5% kebutuhan harian folat Anda.
Asam Pantotenat
Tiap 100 gram jamur rebus memiliki kandungan 2,2 mg asam pantotenat atau vitamin B5 (22% kebutuhan harian), yang sangat penting untuk metabolisme karbohidrat dan lemak menjadi energi.
Bantu Turunkan Berat Badan Hingga Cegah HIV
Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) menyebutkan bahwa di dalam jamur terdapat sebuah zat aktif bernama beta-glucan yang sangat bermanfaat bagi kesehatan manusia.
Dari ke enam jenis jamur yang diteliti oleh BPPT, dua di antaranya mengandung beta-glucan yang memenuhi syarat bagi kesehatan manusia karena mudah dicerna dan diserap tubuh, yaitu jamur tiram dan shiitake.
Beta-glucan merupakan salah satu zat aktif penyusun dinding sel jamur yang berperan penting dalam mencegah kanker, infeksi virus, diabetes, kolesterol tinggi dan meningkatkan daya tahan tubuh.
“Spesies jamur liar yang dibudidayakan banyak dikonsumsi karena nilai gizi. Jamur kaya akan beta-glucan dan nutrisi baik bagi penderita diabetes karena memiliki sedikit gula atau tidak ada sama sekali,” ujar T.N. Lakhanpal dari Departemen Bioscience di Himachal Pradesh University.
Bahkan sebuah riset di Jepang menyebutkan bahwa beta-glucan dari jamur shiitake dapat mencegah dan menghambat infeksi virus HIV (Human Immunodeficency Virus), yang menjadi salah satu infeksi virus paling mematikan di dunia.
Kelebihan lain dari zat aktif beta-glucan adalah sifatnya yang tidak pernah rusak sekalipun dimasak pada suhu tinggi.
Selain itu, kandungan kalori yang rendah dan kadar serat yang tinggi pada jamur juga dapat membantu menyehatkan pencernaan dan menjaga berat badan, sehingga baik dikonsumsi bagi Anda yang sedang berdiet terutama bagi para vegetarian.