Seorang lelaki Israel ditembak mati oleh penjaga di dekat Tembok Ratapan di Yerusalem pagi tadi karena disangka orang Palestina.
BBC melaporkan, Jumat (21/6), suara tembakan terdengar di dekat Tembok Ratapan itu saat ratusan umat Yahudi tengah berdoa pagi. Kejadian itu berlangsung pukul 07.40 waktu setempat.
Polisi mengatakan penjaga menembak orang itu beberapa kali setelah mendengar lelaki itu berteriak "Allahu Akbar". Lokasi itu kini telah ditutup untuk pengunjung.
Media Israel melaporkan pria itu terlihat mengeluarkan sesuatu dari saku celananya ketika dia berbaur dengan massa setelah keluar dari toilet.
Tembok Ratapan adalah tempat yang penting dan dianggap suci oleh orang Yahudi maupun Muslim. Ini adalah sisa dinding Bait Suci di Yerusalem yang dibangun oleh Raja Salomo (Sulaiman), putra Daud. Bait Suci itu hancur ketika Israel diserbu tentara Romawi pada tahun 70 Masehi.
Panjang tembok ini aslinya sekitar 485 meter, dan sekarang sisanya hanyalah 60 meter.
Orang Yahudi percaya bahwa tembok ini tidak ikut hancur sebab di situlah berdiam "Shekhinah" (kehadiran ilahi). Jadi, berdoa di situ sama artinya dengan berdoa kepada Tuhan.
Tembok ini dulunya dikenal hanya sebagai Tembok Barat, tetapi kini disebut "Tembok Ratapan" karena di situ orang Yahudi berdoa dan meratapi dosa-dosa mereka dengan penuh penyesalan. Selain mengucapkan doa-doa mereka, orang Yahudi juga meletakkan doa mereka yang ditulis pada sepotong kertas yang disisipkan pada celah-celah dinding itu.
Dinding ini dibagi dua dengan sebuah pagar pemisah (mechitza) untuk memisahkan laki-laki dan perempuan. Orang Yahudi Ortodoks percaya bahwa mereka tidak boleh berdoa bersama-sama dengan kaum perempuan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar