Vitamin E pertama kali ditemukan pada tahun 1922 oleh Dr. H.M Evans dari California melalui penelitian untuk mempertahankan kehamilan normal tikus betina diperlukan suatu subtansi tak dikenal. Tanpa bahan ini, janin tikus akan mati dalam sepuluh hari saat dikandung. Tikus jantan yang kekurangan bahan ini juga mengalami kelainan pada testisnya. Sehingga saat itu vitamin E disebut sebagai vitamin anti kemandulan. Pada wanita juga dianjurkan sebagai perawatan untuk kemandulan, kelainan menstruasi, peradangan vagina, gejala menopause, mencegah keguguran dan kesuburan benih.
Vitamin E pertama kali diisolasi pada tahun 1936 dari minyak tepung gandum. Disebut vitamin E karena ditemukan setelah vitamin-vitamin yang sudah ada yaitu A, B, C, dan D. Bentuk vitamin E merupakan kombinasi dari delapan molekul yang sangat rumit yang disebut ’tocopherol’.
Kata ’tocopherol’ berasal dari bahasa Yunani: Toketos yang berati ’kelahiran anak’ dan Phero berarti ’saya bawa’, akhiran ’-ol’ ditambahkan untuk menunjukkan bahwa bahan ini merupakan salah satu dari alkohol yang menyebabkan mabuk jika dikonsumsi dalam jumlah banyak.
Penelitian terbaru menunjukkan, mengonsumsi vitamin E secara rutin setiap haru dapat membantu meringankan penderitaan mereka yang mengalami demensia atau kepikunan.
Sebuah studi pada jurnal JAMA menemukan, penderita penyakit Alzheimer tingkat ringan dan sedang yang diberi vitamin E dosis tinggi mengalami tingkat penurunan daya ingat lebih lambat daripada mereka yang diberikan plasebo atau pil dummy.
Mereka mampu melaksanakan tugas-tugas sehari-hari dalam jangka waktu lebih lama dan membutuhkan bantuan lebih sedikit dari penjaga, kata sebuah peneliti di Amerika Serikat.
Namun para ahli yang tergabung dalam Alzheimer Society mengatakan dosis yang dipakai sangat tinggi dan mungkin tidak aman.
Dalam studi tersebut, sebanyak 613 orang dengan Alzheimer tingkat ringan sampai sedang menerima dosis harian vitamin E. Para penderita ini menjalani terapi obat yang dikenal sebagai demensia memantine, yaitu kombinasi vitamin E dan memantine, dan sebagian lain diberikan plasebo.
Kontroversi
Perubahan kemampuan mereka untuk melaksanakan tugas sehari-hari -seperti mencuci atau berganti pakaian- diukur rata-rata selama lebih dari dua tahun.
"Temuan ini menunjukkan bahwa alpha tocopherol bermanfaat dalam Alzheimer ringan hingga sedang dengan memperlambat penurunan fungsional dan mengurangi beban pengasuh," kata tim yang dipimpin oleh Dr Maurice Dysken dari Minneapolis VA Health Care System.
Mengomentari studi ini, Dr Doug Brown, direktur penelitian dan pengembangan di Alzheimer Society, mengatakan perawatan yang dapat membantu orang dengan demensia melaksanakan tugas sehari-hari adalah kunci untuk memungkinkan orang-orang ini hidup dalam kondisi yang baik selama mungkin.
Namun dia mengatakan penelitian lebih lanjut diperlukan untuk melihat apakah vitamin E benar-benar memiliki manfaat bagi penderita demensia, dan apakah aman memakai dosis tinggi setiap hari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar