Perkembangan yang makin pesat diiringi dengan kemudahan masyarakat untuk mengakses internet bertambah mudah. Seiring perkembangannya internet dan mudah menjangkaunya maka jejaring sosial tumbuh subur pula. Jejaring sosial adalah salah satu hal yang menjadi sangat mainstream karena selalu dibutuhkan oleh banyak orang dalam sehari-hari. Namun, justru kecanduan beraktivitas di jejaring sosial dapat berakibat buruk.
Menurut seorang peneliti dari University of Edinburgh dan juga dari Masdar Institute of Science and Technology bernama Dr Iyad Rahwan, dengan banyak beraktivitas di Facebook dan Twitter maka akan menurunkan kemampuan untuk berpikir secara analisis dan mengikis akal sehat manusia seperti yang diberitakan laman Merdeka.com.
Bahkan menurutnya, dengan banyak beraktivitas di Facebook atau Twitter itu maka akan membuat manusia kehilangan waktu untuk menyelesaikan masalah yang mereka punyai.
Alasan kenapa jejaring sosial khususnya Facebook dan Twitter mengurangi tingkat intelijensi mereka hal itu disebabkan karena rata-rata para netizen selalu mencari jawaban dari pendapat orang-orang banyak dari pada menganalisis suatu masalah dan mencari jawabannya sendiri.
Dikutip dari Daily Mail (05/02), untuk melakukan penelitian ini, Dr Rahwan mengambil sample dari 20 orang dengan 3 trik pertanyaan yang diulang-ulang.
Facebook dan twitter. Dok. Toronto.source.ca |
Kemudian, Dr Rahwan menanyakan pertanyaan yang sama kepada kelompok lainnya yang awalnya ditanyakan secara individu dan kemudian secara berkelompok.
Dari uji coba tersebut terbukti bahwa orang-orang yang gemar beraktivitas di situs jejaring sosial masih akan bingung akan jawaban mereka sendiri dan lebih menuruti apa pendapat umum.
Akhirnya, disimpulkan bahwa dengan seringnya beraktivitas di Facebook dan Twitter pada khususnya, membuat seseorang akan lebih mengandalkan pendapat orang lain daripada intuisi diri sendiri.
Rata-rata dari mereka akan menjadi malas untuk berpikir dan menganalisis semua masalah atau juga mencari jawabannya. Memang ada benarkan saran dari orang lain mungkin akan bermanfaat, namun ada pula pemikiran bahwa bisa jadi saran tersebut justru menjerumuskan.
Penelitian sebelumnya juga pernah mengungkapkan bahwa seseorang akan sulit untuk mengingat segala hal karena adanya mesin pencari di internet seperti Google. Dari situlah, maka seseorang akan lebih tergantung dengan jawaban yang ada di internet atau di dunia online.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar