Jumat, 07 Maret 2014

Mahasiswi Jadi Bintang Porno Untuk Bayar Uang Kuliah

Mahasiswi Jadi Bintang Porno Untuk Bayar Kuliah, seorang mahasiswi Universitas Duke di Kota Durham, Negara Bagian Carolina Utara, Amerika Serikat, yang dikeluarkan sebab membintangi film porno telah melawan kembali kritikan terhadap dirinya, dan mengatakan dia justru 'diberdayakan' oleh pekerjaannya itu.

Mahasiswi memakai nama panggung Belle Knox itu muncul di acara bincang-bincang Piers Morgan Live kemarin malam, setelah mengambil istirahat singkat dari universitasnya untuk berurusan dengan reaksi buruk di kampusnya, seperti dilansir surat kabar the Daily Mail, Jumat (7/3).

"Saya tidak sedang dieksploitasi, saya mencintai apa yang saya lakukan dan saya aman," kata Knox.

Mahasiswi Jadi Bintang Porno Untuk Bayar Kuliah
Belle Knox. Dok. Dailymail.uk
Knox menjadi berita utama pada bulan lalu ketika sesama mahasiswa Thomas Bagley menyebarkan rahasianya di sebuah acara persaudaraan.

Setelah berita itu menyebar seperti api di kampus Carolina Utara itu, Knox mengatakan dia sudah sampai ke titik di mana dia merasa tidak aman, sehingga Universitas membiarkan dia mengambil beberapa hari libur dari kelasnya. "Mereka sangat mendukung saya. Kami bekerja sangat keras untuk memastikan saya aman."

Dalam wawancara dengan televisi CNN, Knox menyatakan hal yang lebih rinci tentang bagaimana dia masuk ke industri film porno, sambil menyuarakan beberapa penyesalannya.

Knox mengatakan dia memutuskan untuk mulai membintangi film dewasa ketika dia menerima paket bantuan keuangan untuk kuliahnya di Duke dan menemukan fakta dia perlu membayar uang sekitar Rp 537,6 juta setahun.

"Bantuan keuangan yang saya berikan untuk membayar uang kuliah saya tidak cukup dan benar-benar menjadi beban keuangan yang besar bagi keluarga saya," jelas dia.

Knox, yang memiliki dua saudaranya lainnya, memutuskan untuk memulai membintangi film dewasa karena gaji yang diberikan cukup baik dan tidak membutuhkan komitmen waktu yang sangat besar.

"Saya menetapkan jadwal saya sendiri," ucapnya, seraya menambahkan dia mendapat uang Rp 13,7 juta setiap adegan. "Saya tidak perlu khawatir tentang apakah saya tidak punya waktu untuk tidur atau tidak melakukan pekerjaan saya karena saya mempunyai tiga pekerjaan."

Tapi dia juga mengatakan dia menyembunyikan pekerjaan paruh waktunya itu dari orangtuanya, yang merupakan sesuatu yang sekarang dia sesali. "Saya menyesal tidak mengatakan kepada keluarga saya. Saya pikir itu adalah kesalahan besar."

Knox tidak akan menceritakan secara rinci tentang bagaimana keluarganya bereaksi terhadap berita itu, tetapi dia mengatakan dirinya tidak khawatir pekerjaan membintangi film pornonya itu akan menjadi penghalang di antara mereka.

"Keluarga saya mencintai saya enam bulan lalu ketika saya bukan seorang bintang porno, jadi saya tidak tahu apa yang akan membuat mereka tidak mencintai saya sekarang," ucap dia.

Knox bahkan mengatakan jika putri masa depannya ingin main film porno, maka dia akan mendukungnya. "Saya ingin anak saya untuk membuat keputusan tentang kariernya dan saya pikir itu benar-benar pilihannya."

Tetapi Knox mengakui bahwa berita tentang kariernya sebagai bintang porno telah membuat hidupnya di kampus menjadi sulit. Dia mengatakan dirinya tidak bisa pergi keluar seperti dahulu karena sesama teman mahasiswanya bermusuhan padanya, terutama teman-teman perempuannya.

Namun, Knox mengatakan sebagian besar mahasiswa di kampusnya berada di sisinya dan mendukung dia. Dia memperkirakan 70 persen dari sesama mahasiswa, terutama kaum LGBTQ (Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender), berada di belakangnya, sementara 30 persen lainnya tampaknya benci dengan dia.



Sumber : Merdeka

Tidak ada komentar:

Posting Komentar