Pemuda Ini Gantung Diri Karena Tidak Setuju Dengan Gadis Dikawininya. Setelah pemuda yang bernama Syaiful Muzaki (24), warga Dusun Blegi RT 01 RW 09, Kliwonan, Bandongan, Kabupaten Magelang gantung diri dan ditemukan tewas dengan leher tergantung di kusen pintu rumah. Kuat dugaan korban nekat bunuh diri karena tidak mau menikah dengan gadis yang tidak ia cintai.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Kompas.com, Syaiful kali pertama ditemukan oleh ayahnya, Mahfud Basori (47) pada Rabu (2/10/2013) sekitar pukul 05.00 WIB. Semula, Syaiful akan melangsungkan akad nikah pada pukul 08.00 WIB dengan seorang gadis berinisial N, warga Temanggung.
Mendekati waktu akad, Syaiful tidak juga muncul. Mahfud lantas menghubungi ponsel anaknya itu, namun tidak ada respon. Mahfud pun mencari di rumah nenek Syaiful yang terletak sekitar 300 meter dari rumahnya. Betapa terkejut Mahfud karena mendapati anaknya telah menggantung di kusen pintu belakang rumah.
Menurut salah seorang saksi, Sayat Wibisono, warga setempat, kematian Saiful diperkirakan karena masalah percintaan. Dari informasi yang diterimanya, Saiful memiliki dua orang kekasih bernama N, warga Temanggung dan P, warga Magelang.
Diceritakan Sayat, beberapa waktu yang lalu, keluarga N mendatangi rumah Syaiful dengan maksud mengabarkan bahwa N telah hamil. Dari pembicaraan tersebut kemudian kedua belah pihak sepakat untuk menikahkan Syaiful dengan N.
“Namun mendekati acara akad nikah, Syaiful tidak ada. Keluarga semua mencari, tetapi tidakketemu, ponselnya dihubungi juga tidak bisa. Tahu-tahu malah ditemukan gantung diri. Padahal, keluarga sudah melangsungkan syukuran malam sebelumnya,” ujar Sayat, Kamis (3/10/2013) sebagaimana dilansir Kompas.com.
Sayat menduga, Syaiful nekat melakukan bunuh diri karena tidak bersedia menikah dengan N. Korban hanya mencintai dan ingin menikah dengan P. Hal tersebut juga diketahui dari isi sepucuk surat wasiat yang ditemukan di dekat jenazah Syaiful. Surat itu diperkirakan ditulis tangan oleh Syaiful. “Surat itu berisi permintaan maaf pada orangtua, selain itu juga Syaiful menuliskan bahwa P tidak bisa diganti siapapun, Syaiful sangat mencintai P,” katanya.
Kapolsek Bandongan, AKP Suprayudi membenarkan telah terjadi aksi bunuh diri di wilayah setempat. Mengetahu ada kejadian itu, pihaknya segera melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Korban pun langsung mendapat visum dari dokter.
Suprayudi mengatakan ada beberapa barang bukti berupa tali tas berukuran 105 centimeter berwarna hitam yang digunakan untuk gantung diri. “Kami juga masih mengamankan surat wasiat yang ditinggalkan korban. Isinya seperti apa, kami masih mempelajari. Inti surat adalah persoalan pribadi,” terangnya.
Dia mengatakan, surat wasiat itu ditulis tangan di kertas folio bergaris. Sementara untuk penyebab kematian, diperkirakan korban kecewa pada hari menikah dengan perempuan yang dalam kondisi hamil. Meski demikian, pihaknya masih akan mendalaminya. “Berdasarkan pemeriksaan, tidak ada tanda-tanda penganiayaan. Dari keterangan medis, korban murni bunuh diri,” pungkasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar