HH (50), pasien RS Husada, Jakarta Pusat menyiram dokter yang merawatnya dengan kopi panas. Hal tersebut dilakukan HH lantaran geram dengan kelakuan sang dokter yang dianggap tidak profesional dalam memberikan pelayanan. Akibat kejadian itu, dokter nahas tersebut mengalami luka bakar dibagian wajah.
Kapolsek Sawah Besar, Kompol Shinto Silitonga mengatakan kejadian berawal saat dokter Fransiska Mochtar melakukan pemeriksaan medis kepada HH.
Namun saat itu, Fransiska justru terlihat tidak profesional karena melakukan cek medis sambil menggunakan telefon.
"Ketika pelaku bertanya, korban menanggapinya seperti malas-malasan," kata Shinto kepada wartawan, Jakarta, Rabu (20/11/2013).
Sikap dokter pun membuat HH geram, hingga langsung menyiramnya dengan kopi panas yang baru dibelinya. Selain itu, HH juga sempat memukuli sang dokter hingga bertubi-tubi. Tak lama kemudian, aksi itu diketahui petugas keamanan dan langsung dilerai.
"Diduga pelaku sangat kesal kepada korban, sebab sudah lama dirawat, pelaku merasa tidak ada kemajuan saat dirawat di rumah sakit tersebut, ditambah perilaku dokter yang tidak melayani pasien sebagaimana semestinya," tuturnya.
Kini, pelaku tengah diproses oleh pihak berwajib, karena masih dalam perawatan, pelaku diperiksanya di rumah.
Akibat perbuatannya pelaku diancam dengan pasal 351 tentang penganiayaan dengan ancaman hukuman maksimal empat tahun penjara.
Sementara itu Wakil Ketua Komisi IX DPR, Nova Riyanti Yusuf, menyayangkan insiden penyiraman kopi oleh pasien kepada dokter di Rumah Sakit Husada. Dia ragu jika dokter Fransiska Mochtar tidak sopan dalam menangani pasien.
Menurut dia, pasien tidak bertindak arogan. Karena, jika memang perilaku dokter tak berkenan, pasien bisa menegur.
"Jika perilaku dokter kurang berkenan, keluarga pasien berhak menegur tentu dengan cara yang sopan. Bahkan bisa lapor kepada manajemen rumah sakit. Tidak bisa dibenarkan sikap keluarga pasien yang juga kasar," kata Nova kepada Okezone, Kamis (21/11/2013).
Dia juga menyangsikan bila sang dokter bertindak kurang sopan. Menurut wakil rakyat bidang kesehatan itu, profesi dokter sudah dibekali tata cara berhubungan dengan pasien saat masa pendidikan.
"Khusus untuk dokternya, ada materi mata kuliah kedokteran yang mengajarkan tentang hubungan dokter dengan pasien," ujar politikus Partai Demokrat itu.
"Saya yakin seorang dokter paham bahwa dia harus melihat seorang pasien dan keluarga sebagai subyek dalam pola interaksi dokter dengan pasien. Kalau sampai seorang dokter harus mengangkat telefon karena urgent, sampaikan pada keluarga pasien untuk minta izin," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, HH (50), seorang pasien RS Husada, Jakarta Pusat, menyiram dokter yang merawatnya dengan kopi panas. HH geram dengan kelakuan sang dokter yang dianggap tidak profesional dalam memberikan pelayanan.
Akibat kejadian itu, dokter nahas tersebut mengalami luka bakar di bagian wajah.
Kapolsek Sawah Besar, Kompol Shinto Silitonga mengatakan kejadian berawal saat dokter Fransiska Mochtar melakukan pemeriksaan medis kepada HH. Namun saat itu, Fransiska justru terlihat tidak profesional karena melakukan cek medis sambil menggunakan telefon.
Sumber : Okezone
Tidak ada komentar:
Posting Komentar