Sabtu, 07 September 2013

Akhirnya, Pemerintah Mendukung Penyelenggaran Kontes Miss World 2013

Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sapta Nirwandar, menyatakan tetap menghargai aspirasi pihak-pihak menentang diadakannya ajang Miss World 2013 di Indonesia. Menurut dia, perbedaan pendapat itu tidak menjadi ancaman serius kontes kecantikan sejagat itu.

"Jadi tadi kan sudah diputuskan dalam rapat koordinasi. Aspirasi masyarakat harus kita hargai dan tidak ada masalah," kata Sapta kepada wartawan usai jumpa pers di rumah dinas Wakil Presiden Boediono, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (7/9).

Sapta berdalih, penyelenggaraan Miss World 2013 di Bali banyak memiliki dampak positif buat Indonesia. Menurut dia, Indonesia bisa memperkenalkan kebudayaan dan adat istiadat kepada masyarakat internasional.

"Dampak positif kita enggak cuma memperkenalkan Indonesia. Tapi juga memberitakan sisi baik Indonesia," ujar Sapta.

Hal ini bertentangan dengan sikap beberapa organisasi Islam yang menentang penyelenggaraan Miss World 2013. Menurut Muhammadiyah, Nahdhatul Ulama, Front Pembela Islam, Forum Umat Islam, Hizbut Tahrir Indonesia, dan Majelis Ulama Indonesia, ajang kontes kecantikan itu tidak pantas diselenggarakan di Indonesia.

Alasan mereka gelaran itu tidak memiliki manfaat sedikitpun, dan bertentangan dengan syariat Islam. Acara itu juga dianggap menodai citra bangsa Indonesia yang mayoritas muslim.

kontestan miss world 2013
Kontestan Miss World 2013, Pic. Merdeka


MISS WORLD 2013 MENDAPAT DUKUNGAN PEMERINTAH

Pemerintah memutuskan tetap mendukung penyelenggaraan ajang Miss World 2013 di Bali. Penyelenggara kontes kecantikan itu sudah sepakat akan mengubah konsep menyesuaikan budaya dan adat Indonesia.

Hal itu disampaikan oleh Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat, Agung Laksono, Kapolri Jenderal Timur Pradopo, dan Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sapta Nirwandar, usai menggelar rapat koordinasi dengan Wakil Presiden Boediono.

"Hasil rapat koordinasi dengan Wakil Presiden, dan setelah mendengarkan aspirasi masyarakat dan persiapan yang sudah berjalan. Penyelenggaraan juga telah disesuaikan sedemikian rupa sesuai adat ketimuran dan Indonesia," kata Agung dalam jumpa pers di rumah dinas Wakil Presiden Boediono, Menteng, Jakarta Pusat, sabtu (7/9).

Agung menyatakan, penyelenggara sepakat salah satu bagian acara di Miss World, yakni kontes bikini, akan ditiadakan, karena dianggap tidak sesuai dengan budaya Indonesia.

"Sudah dimintakan kepada panitia para peserta harus menggunakan pakaian adat nasional," ujar Agung.



Sumber : Merdeka

Tidak ada komentar:

Posting Komentar