Di bumi nusantara ini kalau orang berbicara tentang mistis, seakan tidak pernah habisnya, antara daerah satu dengan yang lainnya pasti punya banyak cerita tentang mistis. Di daerah Bali misalnya dikenal dengan nama Leak, Dalam mitologi Bali, Leak adalah penyihir jahat. Le artinya penyihir dan ak artinya jahat. Leak hanya bisa dilihat di malam hari oleh para dukun pemburu leak.
Di siang hari ia tampak seperti manusia biasa, sedangkan pada malam hari ia berada di kuburan untuk mencari organ-organ dalam tubuh manusia yang digunakannya untuk membuat ramuan sihir.
Ramuan sihir itu dapat mengubah bentuk leak menjadi seekor harimau, kera, babi atau menjadi seperti Rangda. Bila perlu ia juga dapat mengambil organ dari orang hidup. Demikian pula, di daerah Sulawesi Selatan ini ada yang dikenal dengan istilah manusia jadi-jadian pemakan rektum atau Poppo, yaitu manusia yang bisa terbang yang hanya disertai isi dalam perutnya saja.
Berikut ini kita akan membahas cerita hantu penghisap darah "Poppo" serta manusia jadi-jadian "Parakang" yang berasal dari Sulawesi Selatan ini (Sangbaco).
Poppo atau dalam beberapa panggilan disebut "Peppo" dalam kepercayaan tanah bugis adalah jenis siluman perempuan yang bisa terbang. Ada sebuah cerita tentang Poppo dianggap telah terjadi di sebuah desa. Suatu hari, Puang Imang dengan semua keluarganya meninggalkan rumahnya karena adanya pernikahan keluarga yang diadakan di tempat lain.
Poppo atau dalam beberapa panggilan disebut "Peppo" dalam kepercayaan tanah bugis adalah jenis siluman perempuan yang bisa terbang. Ada sebuah cerita tentang Poppo dianggap telah terjadi di sebuah desa. Suatu hari, Puang Imang dengan semua keluarganya meninggalkan rumahnya karena adanya pernikahan keluarga yang diadakan di tempat lain.
Malam berikutnya, rumah Puang imam di datangi oleh Poppo, yang ingin mencuri. Setelah semua diambil Poppo tidak bisa keluar dari rumah Puang Imang. Dia mengatakan, menurut pengakuan Poppo, ia melihat dirinya dikelilingi oleh air laut seperti tidak memiliki pantai.
Setelah Puang Imang kembali, ia menemukan Poppo telah berubah menjadi seorang wanita cantik dengan rambut panjang berdiri telanjang di ruang tamu rumahnya. Ternyata Imang Puang rumah, sebelum ditinggalkan, telah disappo (dipagari) dengan baca - baca (mantra) yang menyebabkan Poppo tidak bisa keluar. Poppo kemudian diberi sepotong pakaian oleh istri Puang Imang dan membebaskannya. Tapi sebelum itu rambut panjang wanita itu dipotong hampir habis.
Poppo menurut kepercayaan orang Bugis selain dikenal sebagai pencuri juga suka menghisap darah, terutama wanita yang melahirkan. Poppo juga diyakini berada di kebun seperti jagung atau kebun di mana banyak buah-buahan. Sebuah Poppo berada di pohon yang menghasilkan buah yang kadang-kadang digunakan oleh orang-orang di musim mangga berbuah.
Setelah Puang Imang kembali, ia menemukan Poppo telah berubah menjadi seorang wanita cantik dengan rambut panjang berdiri telanjang di ruang tamu rumahnya. Ternyata Imang Puang rumah, sebelum ditinggalkan, telah disappo (dipagari) dengan baca - baca (mantra) yang menyebabkan Poppo tidak bisa keluar. Poppo kemudian diberi sepotong pakaian oleh istri Puang Imang dan membebaskannya. Tapi sebelum itu rambut panjang wanita itu dipotong hampir habis.
Poppo menurut kepercayaan orang Bugis selain dikenal sebagai pencuri juga suka menghisap darah, terutama wanita yang melahirkan. Poppo juga diyakini berada di kebun seperti jagung atau kebun di mana banyak buah-buahan. Sebuah Poppo berada di pohon yang menghasilkan buah yang kadang-kadang digunakan oleh orang-orang di musim mangga berbuah.
Tentang parakang, selain suka mengisap rektum orang sakit ada beberapa hal menarik lainnya. Jika wajah parakang sekarat kesakitan, ia akan mengulangi kata Lemba (Pindah) sampai ada seorang dari keluarganya yang mengatakan ya. Setelah itu, orang tersebut mengatakan ya, maka ia akan menjadi parakang berikutnya.
Jika Anda menemukan parakang, misalnya dengan bentuk pohon pisang, orang dianjurkan untuk memukulnya sekali atau tiga kali saja. Jika satu pukulan akan membunuhnya dan dipercaya tiga kali akan membuatnya cacat.
Poppo dan Parakang dalam kepercayaan orang Bugis adalah semacam hukuman yang dijatuhkan karena kesalahan atau pelanggaran sehubungan dengan nenek moyangnya telah belajar sihir hitam di masa lalu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar